Daftar

Tuesday, 2 December 2014

Yakuza Jalankan Film Porno Jepang dari Luar Negeri

Yakuza Jalankan Film Porno Jepang dari Luar Negeri



TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setelah tak lagi meraup banyak untung menjalankan bisnis film porno di dalam negeri, Yakuza beroperasi di luar negeri. Mereka lebih fokus memproduksi tayangan porno di internet dengan pelanggan pemilik kartu kredit.
"Ekonomi Jepang sudah semakin susah. Mencari uang dari film porno, praktis sudah hampir mati di Jepang," papar seorang sumber Tribunnews.com yang banyak mengetahui industri film porno Jepang atau Japanese Adult Video, Senin (1/12/2014).
Menurutnya, warga Jepang sudah jenuh setelah ketentuan hukum di Jepang memperketat sensor film porno. Dampaknya, pendapatan Yakuza dari film porno di dalam negeri menurun drastis. Sementara penggemar JAV di luar negeri masih cukup besar.
Sudah jadi rahasia bersama, kalangan Yakuzamemonopoli produksi JAV, dari organisasi atau agen para artis, produser film, sampai distribusinya. JAV sudah dianggap sebagai mesin uang bagi Yakuza selama ini, selain bisnis obat-obatan dan prostitusi.
Bisnis hulu dan hilir Yakuza untuk JAV di luar negeri tak lain menghindari Undang-Undang Anti-Yakuza yang semakin ketat diberlakukan otoritas Jepang, sekaligus 'membersihkan' Tokyo khususnya menyambut Olimpiade 2020.
Yakuza mengontrol penjualan JAV dari luar negeri sehingga bebas dari hukum positif di Jepang. "Situs dilengkapi pembayaran kartu kredit, sehingga semua pihak semakin mudah berbisnis dan menikmati 100 persen film porno tanpa sensor," imbuhnya.
Tak sedikit pemilik kartu kredit 'dikerjai' Yakuza. Diam-diam mereka menyedot uang dari kartu kredit pelanggan yang sudah terdaftar sebagai pembeli JAV. Mereka malu melaporkan uangnya dibobol karena bakal ketahuan telah membeli video porno.
Info lengkap yakuza silakan akses www.yakuza.in.

No comments :

Post a Comment